SuaraMandar.com -Polewali Mandar – Empat belas hari sudah berlalu sejak peristiwa tragis penembakan yang merenggut nyawa seorang pria berinisial MH (35), warga Pambusuang, kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar. Meski dua pekan telah berjalan, hingga kini identitas dan keberadaan pelaku masih menjadi misteri.
Peristiwa berdarah itu terjadi pada malam minggu 20 September lalu, tepatnya di desa Lagi-Agi kecamatan Campalagian. Warga sekitar masih mengingat jelas suara letusan senjata api yang memecah kesunyian. Sesaat kemudian, tubuh MH tergeletak bersimbah darah, tak berdaya diatas mobil.
Jeritan keluarga dan tetangga pecah, menciptakan suasana mencekam yang belum pernah mereka alami sebelumnya.
Sejak kejadian itu, keluarga korban masih diliputi duka mendalam. Pada hari ke-14 pasca peristiwa, keluarga bersama warga setempat menggelar tahlilan di rumah duka, Sabtu (04/10/2025).
Doa-doa dipanjatkan untuk arwah almarhum, diiringi tangis haru keluarga yang tak kunjung menemukan kejelasan kasus. Suasana khidmat bercampur pilu, seakan menjadi pengingat bahwa luka kehilangan masih begitu terasa.
Sang ibu korban tak kuasa menahan air mata. Dengan suara terbata, ia menyampaikan kerinduannya pada sang anak.
“Saya hanya ingin pelakunya segera ditangkap. Anak saya sudah tiada, tapi jangan biarkan nyawanya hilang begitu saja tanpa keadilan, ungkap ibu korban Rasniati Mursyid.
Sementara, pihak kepolisian sendiri telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa sejumlah saksi mata. Beberapa barang bukti juga diamankan, termasuk selongsong peluru yang ditemukan di tubuh korban usai di autopsi di rumah sakit Bhayankara Polda Sulbar. Namun, meski proses penyelidikan terus berjalan, hingga hari ini aparat belum berhasil mengungkap siapa dalang di balik aksi keji tersebut.
Masyarakat sekitar pun masih resah. Rasa takut dan cemas menyelimuti warga, terutama karena pelaku belum tertangkap. Beberapa warga bahkan mengaku trauma untuk keluar rumah pada malam hari. Mereka khawatir kejadian serupa kembali terulang.(JK).

"










