SUARAMANDAR.COM, POLEWALI MANDAR –Rasa pilu dan kecewa seorang ibu pecah di media sosial setelah 17 hari berlalu sejak anaknya tewas ditembak oleh orang tak dikenal di kecamatan Campalagian, kabupaten Polewali Mandar.
Dalam unggahan yang kini viral, sang ibu mencurahkan isi hatinya tentang kehilangan mendalam sekaligus kekecewaan terhadap proses hukum yang dinilai berjalan lambat, Senin (07/10/2025).
“Sudah 17 hari anakku pergi dengan cara tragis. Hati ini belum sembuh dari luka kehilangan, tapi semakin sakit karena pelakunya belum juga tertangkap,” tulisan ibu korban Rasniati Mursid dalam unggahan di akun pribadinya.
Unggahan itu sontak memicu gelombang empati dari warganet. Berbagai macam komentar berisi doa dan dukungan membanjiri kolom komentarnya. Banyak yang turut menyuarakan keprihatinan atas lambannya pengungkapan kasus yang telah mengguncang warga setempat.
Kasus penembakan yang menewaskan korban Muhammad HUSAIN (35) itu terjadi dua pekan lalu di wilayah kecamatan Campalagian,Kabupaten Polewali Mandar. Sejak kejadian, pihak kepolisian telah melakukan serangkaian penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti di lokasi. Namun hingga kini, identitas pelaku masih menjadi misteri.
“Kami berharap ada keadilan untuk almarhum. Jangan biarkan pelaku bebas berkeliaran sementara kami menanggung duka tanpa kepastian,” ungkap ibu Korban.
Namun di balik rasa sedih dan kecewa itu, sang ibu tetap menunjukkan keteguhan iman dan doa tulus. Dalam unggahan yang sama, ia juga menyampaikan harapan agar para penegak hukum yang menangani kasus ini selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
“Saya hanya bisa berdoa, semoga para penegak hukum yang berjuang mencari keadilan untuk anak saya selalu dalam lindungan Allah SWT,” tulisnya.
Kini, seruan keadilan dari keluarga korban pun terus bergema di media sosial. Warganet berharap, curahan hati seorang ibu yang kehilangan buah hatinya ini menjadi pengingat bagi penegak hukum agar tidak berhenti sampai kebenaran terungkap.
“Kami tidak minta apa-apa, hanya keadilan untuk anak kami,” tutup sang ibu.

"










