POLEWALI MANDAR – Pondok Pesantren Salafiyah Parappe Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, bersama Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sulawesi Barat menerbitkan sebuah maklumat terhadap Trans7, Rabu (22/10/2025).
Maklumat tersebut menegaskan sikap mereka terhadap tayangan Xpose Uncensored dari media Trans7 yang dianggap merendahkan pesantren dan kiyai.
Melalui maklumat yang dikeluarkan, ketua GP Ansor Sulbar Busrah, bersama para Santri Parappe menyoroti beberapa poin krusial. Pertama, mereka memandang adanya gerakan terencana dari kelompok agama tertentu yang secara gencar dianggap menyerang martabat kyai dan pesantren.
Kedua, korporasi media Trans7 disebut secara khusus sebagai pihak yang menghina dan memusuhi kyai serta pesantren. Perilaku ini, menurut mereka, bukan lagi sekadar persoalan internal kelompok, melainkan telah menjadi ancaman terhadap fondasi kehidupan berbangsa yang rukun.
“Ketiga, tindakan Trans7 yang berulang kali menyebarkan konten permusuhan dan merendahkan ulama serta Islam Ahlussunnah Wal Jamaah merupakan bukti nyata bahwa korporasi media ini memiliki misi khusus untuk memecah belah persatuan bangsa,” bunyi salah satu poin dalam maklumat tersebut.
Lebih lanjut, pada poin keempat, mereka menyatakan bahwa Trans7 diduga menjadi proxy atau perpanjangan tangan dari gerakan yang mengancam persatuan bangsa dan memicu konflik antar kelompok agama.
Sebagai puncak dari pernyataan sikapnya, pada poin kelima, ketua GP Ansor Sulbar menegaskan komitmen moral mereka. Mereka menuntut tindakan tegas dari pemerintah untuk menghentikan operasi siaran Trans7. Tuntutan ini diajukan dengan tujuan untuk melindungi kerukunan dan kedamaian dalam keberagaman bangsa Indonesia.
Maklumat ini menjadi bentuk kekhawatiran nyata dari kalangan pesantren dan ormas Islam di Sulawesi Barat terhadap konten media yang dinilai meresahkan dan dapat mengikis toleransi, Tutup Busrah.